You're Reading a Free Preview Show Academia.edu no longer supports Internet Explorer. To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Metode studi kasus adalah suatu desain pembelajaran berbasis tingkat satuan pendidikan metode ini berbentuk penjelasan tentang masalah, kejadian atau situasi tertentu, kemudian mahasiswa ditugasi mencari alternatif pemecahannya kemudian metode ini dapat juga digunakan untuk mengembangkan berpikir kritis dan mengamati objek secara langsung. Langkah-langkah dalam melakukan metode penelitian dengan menggunakan metode studi kasus antara lain adalah sebagai berikut : 1. Penggunaan teori. 2. Membuat pertanyaan penelitian. 3. Pengumpulan data. 4. Analisis data. 5. Melakukan standar kualitas dan verifikasi. Kegunaan studi kasus yaitu: Mendorong sekolah untuk mengadakan evaluasi dapat mengembangkan penyelidikan latar belakang individu Menekankan pendekatan yang diteliti dalam memahami individu Dapat digunakan untuk inservice training, untuk memberikan pengertian tentang tes, non tes dan comulative records. Berguna untuk memecahkan masalah yang sulit dan kompleks. Selain hal tersebut di atas studi kasus juga berguna untuk menetapkan jenis kesulitan atau masalah individu. Dari penentu jenis kesulitan ini lebih lanjut akan dapat ditentukan jenis bantuan dan bimbingan yang perlu diberikan, yang akurat sesuai dengan masalahnya. Adapun pembahasan studi kasus mempunyai tujuan;
Menurut Bogdan dan Bikien studi kasus merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu. Surachrnad membatasi pendekatan studi kasus sebagai suatu pendekatan dengan memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan rinci. Sementara Yin memberikan batasan yang lebih bersifat teknis dengan penekanan pada ciri-cirinya. Ary, Jacobs, dan Razavieh menjelasan bahwa dalam studi kasus hendaknya peneliti berusaha menguji unit atau individu secara mendalarn. Para peneliti berusaha menernukan sernua variabel yang penting. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Studi Kasus
Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Studi KasusKelebihan Model Pembelajaran Pendekatan studi kasus biasanya lebih fleksibel karena disainnya memang ditujukan untuk mengeksplorasi suatu permasalahan. Berbeda dengan pendekatan yang didisain dengan keinginan untuk menguji suatu teori atau hipotesa, dengan sifat eksploratif studi kasus, memungkinkan si peneliti untuk lebih fleksibel menyesuaikan arah penelitiannya sesuai dengan perkembangan kegiatan penelitiannya. Pembelajaran yang Penekanan pada Pemahaman Konteks.Usaha mencari tahu melalui studi kasus pendalaman pemahaman mengenai persoalan atau kelompok orang tertentu. Ini mengarahkan pada terkumpulkanya informasi yang rinci atau detail tentang persoalan atau kelompok orang yang menjadi focus kajian. Luaran dari studi seperti ini adalah apa yang disebut thick description yakni deskripsi mendalam tentang suatu persoalan atau kelompok orang dan segala konteks terkait permasalahan atau kelompok orang tersebut. Kelemahan
23 2. Ciri-ciri Metode Pembelajaran Studi KasusMenurut Robert K.Yin 2015:70 menjelaskan beberapa ciri metode pembelajaran studi kasus diantaranya yaitu : a. Seseorang harus mampu mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan menginterpretasikan jawaban-jawabannya. b. Seseorang harus menjadi pendengar yang baik dan tak terperangkap oleh ideologi atau prakonsepsinya sendiri. c. Seseorang hendaknya mampu menyesuaikan diri dan fleksibel agar situasi yang baru dialami dapat dipandang sebagai peluang dan bukan ancaman. d. Seseorang harus memiliki daya tangkap yang kuat terhadap isu-isu yang akan diteliti, apakah hal ini berupa orientasi teoritis atau kebijakan, ataupun bahkan berbentuk eksploratoris. Daya tangkap seperti itu mengurangi peristiwa-peristiwa yang relevan dan informasi yang harus dipilih ke arah proporsi yang bisa dikelola. e. Seseorang harus tidak bias oleh anggapan-anggapan yang sudah ada sebelumnya, termasuk anggapan-anggapan yang diturunkan dari teori. Karena itu, seseorang harus peka dan responsif terhadap bukti-bukti yang kontradiktif. 24 Selain itu, Purwanto Sri Anggarini, 2010:30 mengemukakan bahwa studi kasus yang baik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : a. Menyangkut sesuatu yang luar biasa, yang berkaitan dengan kepentingan umum atau bahkan dengan kepentingan nasional. b. Batas-batasnya dapat ditentukan dengan jelas, kelengkapan ini juga ditunjukkan oleh kedalaman dan keluasan data yang digali peneliti, dan kasusnya mampu diselesaikan oleh penelitinya dengan baik dan tepat meskipun dihadang oleh berbagai keterbatasan. c. Mampu mengantisipasi berbagai alternatif jawaban dan sudut pandang yang berbeda-beda. d. Studi kasus mampu menunjukkan bukti-bukti yang paling penting saja, baik yang mendukung pandangan peneliti maupun yang tidak mendasarkan prinsip selektifitas. e. Hasilnya ditulis dengan gaya yang menarik sehingga mampu terkomunikasi pada pembaca. Sesuai dengan pendapat para ahli diatas maka secara umum ciri-ciri metode studi kasus antara lain: a membangun rasa ingin tahu dalam diri siswa melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan untuk memperoleh jawaban tertentu, b siswa memiliki respon yang kuat terhadap kasus-kasus yang ingin di teliti, c keseriusan dalam mengkaji suatu kasus dengan jelas sehinnga kasus tersebut dapat diselesaikan dengan baik, d memiliki beberapa pandangan dan alternatif jawaban dalam penyelesaian suatu kasus 25 dan, e memaparkan hasil yang diperoleh dengan menggunakan sumber- sumber yang relevan.3. Langkah-langkah Pembelajaran Menggunakan Metode Studi Kasus |