Cara penggunaan pupuk cair green tonik

Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Klabat.  Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi kacang tanah terhadap pemberian pupuk organik Green Tonik dan pupuk Phonska serta untuk mendapatkan kombinasi dosis pupuk organik Green Tonik dan pupuk Phonska yang tepat untuk pertumbuhan dan produksi kacang tanah.  Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan percobaan faktorial yang terdiri dari dua faktor perlakuan yaitu pupuk Green Tonik dan pupuk Phonska sehingga menjadi 16 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak tiga kali.  Statistik yang digunakan adalah ANOVA dilanjutkan dengan uji beda jarak berganda (Duncan).  Hasil penelitian yang diperoleh dari lima variabel pengamatan yang digunakan adalah:  (1) dosis pupuk Phonska mempengaruhi jumlah cabang, dan tidak mempengaruhi tinggi tanaman, umur berbunga, berat polong basah bernas, dan berat 100 biji kering, (2) dosis pupuk Green Tonik mempengaruhi jumlah cabang, umur berbunga, berat polong basah bernas, dan berat 100 biji kering, tetapi tidak mempengaruhi tinggi tanaman, dan (3) kombinasi pupuk Phonska dengan pupuk organik Green Tonik maupun kombinasi pupuk organik Green Tonik dengan pupuk Phonska mempengaruhi tinggi tanaman, jumlah cabang, berat polong basah bernas, tetapi tidak mempengaruhi umur berbunga dan berat 100 biji kering.

  • PDF

Published

2014-06-27

How to Cite

WAWORUNTU, Juniarny Silfana. APLIKASI PUPUK ORGANIK GREEN TONIK DAN PUPUK PHONSKA BAGI PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogea L.). JIU (Jurnal Ilmiah Unklab), [S.l.], p. 25-49, june 2014. ISSN 1411-4372. Available at: . Date accessed: 14 jan. 2023.

Pupuk daun Green Tonik 1liter

Prev Next

Pupuk Cair

Rp16.000

Green Tonik merupakan jenis pupuk cair yang mengandung unsur hara makro dan mikro yang sangat diperlukan oleh tanaman untuk pertumbuhan. Namun jenis pupuk ini masih terbatas penggunaannya hanya untuk memupuk tanaman sayur- sayuran, kacang-kacangan, tanaman pangan dan tanaman hias, sedangakan penggunaannya untuk tanaman pakan ternak hingga saat ini masih belum ada referensi yang mendukung.
Unsur hara makro yang terkandung dalam pupuk daun Green Tonik antara lain unsur N 14,73 %, P2O5 1,56 % K2O 2,55 %, S 0,33 %, Ca 1,33 % dan Mg sebesar 0,02 %. Sedangkan unsur hara mikro antara lain Fe sebesar 706,38 ppm, kadar Cu 2,25 ppm, kadar Zn sebesar 111,77 % ppm dan kadar Mn sebesar 17,18 ppm dan semuanya dapat diserap oleh tanaman melalui stomata daun (CV. Yan Utama Corporation, 2008).
Manfaat penggunaan pupuk cair Green Tonik antara lain dapat merangsang dan mempercepat tumbuhnya tanaman, mempercepat dan merangsang tumbuhnya cabang yang baru, dapat memperbanyak jumlah anakan dan dapat melebatkan bunga dan buah. Selain itu pupuk daun Green Tonik juga dapat memacu pertumbuhan tanaman, terutama dalam meningkatkan jumlah daun, warna daun sehingga tanaman akan kelihatan lebih segar, disamping itu juga dapat mencegah kelayuan dan kerontokan pada daun, bunga dan buah. Produk kami berasal dari dealer resmi sehingga terjamin keasliannya Isi bersih: 1Liter

Berbagi :

Cara penggunaan pupuk organik cair yang benar apabila tidak dipahami dapat berakibat pada menurunnya efektivitas pupuk yang diberikan terhadap pertumbuhan tanaman. Pupuk yang dapat dibuat sendiri menggunakan teknologi sederhana ini harus diaplikasikan ke tanaman melalui cara penggunaan yang direkomendasikan oleh para ahli pertanian seperti berikut ini:
Cara Penggunaan Pupuk Organik Cair pada Tanaman Cabai
1. Pupuk Organik Cair perlu Diencerkan Lebih Dulu
Pengenceran mutlak dilakukan agar tanaman dapat menerima semua unsur hara yang terkandung dalam pupuk cair yang diberikan. Dengan pengenceran, mobilitas unsur hara dalam tanaman jauh lebih baik. Selain itu, pengenceran juga membuat pemberian pupuk merata ke seluruh bagian tanaman. Sebelum digunakan pupuk cair diencerkan hingga konsentrasi maksimal 3% dari zat pelarutnya. Artinya jika air yang ada sebanyak 100 liter, maka pupuk organik cair yang dilarutkan harus maksimal 3 liter.

2. Pupuk Organik Cair Disemprotkan ke Bagian Tanaman Muda
Bagian tanaman muda seperti tunas, daun muda, atau pucuk tanaman memiliki respon paling besar terhadap serapan unsur hara. Dengan memberikan pupuk cair melalui penyemprotan ke bagian tanaman muda, secara tidak langsung kita telah membuat pupuk cair lebih cepat dimanfaatkan tanaman. Ini menghindari atau meminimalkan pupuk cair yang hilang karena air hujan atau penguapan sinar matahari.

3. Pupuk Organik Cair Disemprotkan ke Bagian Bawah Daun
Helaian daun yang menghadap ke bawah mempunyai stomata yang sangat banyak. Perlu diketahui bahwa unsur hara dapat masuk ke tanaman melalui stomata-stomata ini. jika bagian tanaman yang disemprot memiliki jumlah stomata yang banyak maka daya serap pupuk organik cair akan jauh lebih baik.

4. Pupuk Organik Cair Diaplikasikan secara Berkala
Sifat pupuk organik cair yang mudah tercuci oleh air hujan dan teriknya sinar matahari membuat pengaplikasian pupuk ini harus dilakukan secara berkala. Pengaplikasian hendaknya dilakukan setiap minggu pada saat kemarau dan 3 hari sekali pada saat musim hujan.

Demikianlah pembahasan mengenai cara penggunaan pupuk organik cair yang benar. Cara ini harus dilakukan dengan seksama jika ingin tanaman tumbuh lebih baik.

BAGIKAN ARTIKEL INI:

Kapan pemberian pupuk cair?

Waktu ideal, Pemyemprotan pupuk organik cair yang ideal adalah pagi sekitar pukul 06.00-09.00. saat embung pada daun tanaman sudah mulai agak kering dan sore pukul 16.00-18.00 saat suhu udara sudah mulai agak dingin. Tata cara penyemprotan, Penyemprotan dilakukan merata ke permukaan bawah daun.

Kapan waktu penyemprotan pupuk yang paling baik?

Pupuk daun disemprotkan ke bagian daun yang menghadap bawah atau punggung daun, pupuk daun disemprotkan pukul 8-9 pagi atau pukul 3-4 sore saat stomata sedang membuka sempurna; Jangan disemprot saat menjelang musim hujan karena dikhawatirkan pupuk tercuci saat stomata masih tertutup; dan.

Kapan Waktu Penyemprotan Gandasil D?

Semprotkan seminggu sampai 10 hari sekali pada tanaman yang ingin dipupuk, terutama (ranting dan daunnya). Perhatian: Hindari kontak langsung dengan pupuk ini, karena pupuk bersifat sintetis. Jika perlu gunakan kacamata, masker, sarung tangan, ketika Anda membuat larutan gandasil D maupun pada fase penyemprotan.